Monday, November 9, 2015

TEROPONG MELIHAT TELUR VERTIL SEDERHANA DAN ISTIMEWA

Cara Mengintip telur dengan alat sederhana buatan sendiri


Peneropongan telur (candling) merupakan salah satu hal yang rutin dilakukan peternak pembibit (ayam, itik, puyuh) maupun sebagian penangkar burung. Memang, belum semua penangkar burung terbiasa dengan aktivitas ini. Padahal candling sangat penting untuk memastikan apakah telur yang dierami indukan perlu diteruskan atau tidak. Kalau sejak awal sudah diketahui infertil, apalagi semua telur, pengeraman bisa segera dihentikan, sehingga waktu bisa dimaksimalkan untuk mengawinkan kembali dengan burung jantan.

Alat teropong telur (candler egg) sebenarnya dijual di beberapa toko burung terkemuka. Namun, Anda bisa juga membuat sendiri alat itu dengan menggunakan bahan sederhana dan dapat dibawa kemana-mana.

Gambar di bawah ini menunjukkan bahan-bahan yang digunakan, sistem perangkaian, dan bagaimana cara menggunakan alat teropong tersebut :



Alat diteksi telur vertil
Alat diteksi telur vertil


Bahan-bahan
Bahan candlng egg
Bahan candlng egg


Bahan aterdiri dari :




  1. Senter LED harga Rp 25.000.
  2. Pralon diameter 1" 15 cm 
  3. Isolasi hitam
Egg Candling Ready Practice
Egg Candling Ready Practice

Cara pembuatannya:
Panaskan pralon kemudian masukkan besi/kayu/muntu atau apa saja yang dapat membaut lubang pralon menjadi besar
Lakukan ini untuk 2 sisi pralon
Gosok dengan halus pada kedua uung pralon agar ketika dipakai untuk cek telur, kulit telur tidak tergores pralon
Pasang isolasi listrik 2 atau 3 kali lingkaran agar sinar tidak tembus, jadinya seperti gambar di atas

Dan inilah hasilnya :

Boy try egg candlin
Boy try egg candlin



Egg candling
Egg candling 




Egg Candling tip trik sederhana
Egg Candling tip trik sederhana



Bagaimana meneropong telur?

Agar isi di dalam telur bisa terlihat jelas, maka ruangan sebisa mungkin dibuat gelap. Silakan ambil telur burung, ayam, itik, atau puyuh dari inkubator (mesin penetas). Jika dierami induknya, maka pengambilan telur dari kotak sarang dilakukan saat induk keluar dari sarang untuk makan atau minum.

Usahakan peneropongan ini selesai dalam waktu 20-30 menit, agar telur tidak menjadi dingin. Lebih cepat lebih baik.

Untuk telur yang masa pengeramannya 21 hari atau lebih, misalnya ayam (21 hari), lovebird (23 hari), atau itik (28 hari), peneropongan bisa dimulai pada hari ke-6 s/d hari ke-10. Setelah itu tidak perlu dilakukan peneropongan lagi, kecuali tiga hari menjelang menetas. Misalnya ayam menetas pada hari ke-21, maka peneropongan terakhir bisa dilakukan pada hari ke-18. Setelah itu jangan melakukan candling lagi, karena tiga hari terakhir telur harus berada pada posisi yang tetap.

Untuk telur burung berkicau, dengan masa pengeraman bervariasi12 – 16 hari, peneropongan pertama bisa dimulai pada hari ke-5. Sedangkan peneropongan hari terakhir dilakukan tiga hari sebelum menetas. Murai batu, misalnya, memiliki masa pengeraman sekitar 14 hari, burung pleci 12 hari, burung puyuh 16 hari, dan seterusnya.

Peneropongan pertama dimaksudkan untuk mengetahui apakah telur yang ditetaskan dalam mesin tetas, atau dierami induknya di kotak sarang, fertil (subur) atau infertil (gabuk). Apabila ternyata infertil, telur harus segera dibuang (digoreng juga masih enak dan aman dari sisi kesehatan, he..he..).

Kalau Anda melakukan candling untuk kedua kalinya, misalnya 2-4 hari berikutnya, maka telur yang semula fertil memiliki dua kemungkinan. Pertama, embrio tumbuh berkembang dan denyut jantungnya terlihat jelas. Kedua, embrio diam saja alias mati muda di dalam telur. Telur dengan embrio yang mati juga harus dibuang karena di dalamnya terkandung gas ammonia yang bisa mencemari mesin tetas atau kotak sarang.

Candling yang terakhir, atau 3 hari menjelang menetas, juga dimaksudkan untuk memantau apakah embrio masih hidup atau sudah mati. Pada saat itu, jika masih hidup, embrio sudah menjadi janjin yang memiliki organ tubuh lengkap, seperti paruh, sayap, dan kaki.

Saturday, October 17, 2015

Trik Menetaskan Telur Itik/Bebek

Trik Menetaskan Telur Itik / Bebek


Yang pertama kita perhatikan adalah Pemilihan Telur Bebek yang akan kita tetaskan, untuk memperoleh Telur Bebek yang baik, disarankan untuk memiliki Indukannya sendi, jadi kita dapat memastikan bahwa Telur yang akan kita tetaskan berkualitas baik. dibandingkan kita membelinya di pasar akan membuat kita kesulitan dalam memilih Telur yang Baik.

Calon Indukan yang baik memiliki ciri sebagai berikut :
Bebek yang siap bertelur berumur 4-5 bulan.

Jenis Bebek Rambon lebih disarankakn karna dapat di Ternakan dimana saja, baik dengan digembalakan, maupun dikandang.

Untuk Telur yang Baik Memiliki Ciri :
Jangan menetaskan telur bebek yang berwarna terlalu putih atau terlalu biru (Jika telur bebek terlalu putih biasanya DOD nya kecil, jika telurnya terlalu biru biasanya susah pecah dan jika berhasil biasanya bebeknya lumpuh)

Telur bebek yang ditetaskan jangan berumur lebih dari 4 hari. Telur bebek yang berumur lebih dari 4 hari biasanya kualitasnya sudah kurang bagus

Telur dalam kondisi bersih.

Kulitnya halus.

Tebal kulitnya rata, agar saat menetas dapat serentak.

Setelah Telur Bebek yang akan di tetaskan sudah ada dan siap, kita akan mempersiapkan untuk menuju proses penetasan. Proses penetasan dapat kita lakukan dengan menggunakan Mesin Penetas Telur yang terbuat dari kayu, dimana Alat ini harus dapat menjaga suhu di dalamnya dan menjaga kelembaban-nya. untuk cara membuat Box Mesin Penetas Telur dapat dilihat disini.

Untuk apa saja yang harus dilakukan selama Telur Beber berada di dalam Mesin Penetas dapat kita simak Sebagai Berikut :

Atur suhu dan kondisikan agar terjaga stabil. Untuk umur telur 1 – 24 hari 38oC ( 99oF – 101oF )
Untuk umur telur 25 – 28 hari sebaiknya di turunkan 1 s/d 2oF

Mengatur kelembapan , yang baik dalam mesin tetas dari hari ke 1 sampai hari ke 25 yaitu antara 55% – 65% setelah hari ke 25 kelembapan sebaiknya dinaikan menjadi 75%. Pada mesin tetas sederhana untuk mengatur kelembapan dengan cara menaruh bak / baki yang diisi air di bawah rak telur dan untuk menambah kelembapan dengan menyemrot telur dengan air secukupnya setelah itu diangin anginkan, dilakukan setiap beberapa kali ( 2 – 3 kali ) dalam satu hari pada saat pembalikan telur.

Candling (memeriksa perkembangan telur dengan cara meneropong telur menggunakan cahaya lampu).

Pemeriksaan Pertama : Pada hari ke 4 Pemeriksaan Kedua : Pada hari ke 10
Pemeriksaan Ketiga : Pada hari ke 20, Telur yang kosong atau mati harus segera di singkirkan.
Menjaga Posisi telur dan pembalikannya secara teratur, disarankan pada jam yang sama dan jangan terlalu lama membuka Box Mesin Penetas karna suhu didalamnya akan turun dan berefek kegagalan.
Lebih Jelasnya Seperti Prosedur Dibawah ini :

  • Pada Mesin tetas sederhana biasanya sebagian penetas ada yang menempatkan telur dengan posisi tergeletak ( tiduran ) dan ada juga penetas yang menempatkan telur dalam mesin dengan posisi berdiri miring 45 derajat dengan bagian tumpul diatas.telur dan ditempatkan pada rak yang sama dari proses awal sampai akhir penetasan.
  • Pada hari ke 2 s/d hari ke 25 pembalikan telur dilakukan 3 kali sehari., telur juga perlu di angin anginkan selama 5 – 10 menit, waktu pelaksaan pembalikan telur ini dapat bersamaan dengan pembasahan ( telur disemprot air secukupnya ) biarkan pintu mesin tetas terbuka sebentar untuk mengangin - anginkan telur.
  • Setelah hari ke 25 atau pada tiga hari terakhir menjelang penetasan sebaiknya telur tidak perlu di balik / di putar. kelembapan perlu dinaikan sedikit untuk membantu proses retaknya cangkang (pipping ).
  • Semoga artikel ini dapat bermanfat dan akan membatu pembaca dalam memulai Berternak Bebek.
  • Baca juga Cara merawat Anak Bebek yang baru menetas.

----------------------   PENTING   --------------

Untuk dapat memenuhi kelembaban pada mesen tetas antara 75 - 85%, dengan cara menambahkan kawat jemutan di dalam ruang penetasan, jemuran bukan kain biasa melainkan dengan menggunakan kain pel atau kanebo sehingga lebih lama minyimpan air dan niscaya kelembaban akan terpenuhi bahkan jika kain yang dijemur banya kelembaban akan melebihi 85%

Yakin .... sudah saya coba, dari 86 butir menetas 73

Selamat mencoba.

Tuesday, June 30, 2015

MESIN BOR SUMUR


Water Swivel

Bagian paling sulit dalam pembuatan 

Mesin bor sumur


Mengenal Sumur Bor Mesin
Sumur bor mesin – mungkin kalimat itu sudah tidak asing lagi bagi kita yaitu orang yang sedang merencanakan akan membuat sumur atau anda yang memang sedang membutuhkan informasi karena akan membuat sumur.

Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi sedikit informasi fakta seputar sumur bor mesin, yaitu sebuah proses penggalian sumur atau pembuatan sumur dengan sebuah alat bor yang diputar dengan tenaga manusia/mesin.

Fakta yang saya amati perbedaan antara sumur bor mesin dengan sumur bor manual adalah proses pembuatan sumur bor mesin lebih efektif dan efisien, Jika ingin membuat sumur bor saya sarankan gunakan bor mesin.

Kelebihan proses pembuatan sumur bor mesin
- Waktu pengerjaan lebih cepat.
- Resiko Gagal sedikit
- Biaya tidak terpau banyak
- tidak perlu membuang tanah bekas galian

Kelemahan proses pembuatan sumur bor mesin
Alat yang digunakan lebih banyak


Biaya proses pembuatan sumur bor mesin
Jasa pembuatan sumur bor sangat relatif tergantung paket yang disepakati apakah hanya mengebor saja atau lengkap dengan pemasangan mesin pompa airnya, sebagai patokan ongkos atau jasa pemngeboranya sampai mendapatkan sumber mata air yang cukup dengan casing paralon atau pipa 3 inch kisaran 7 juta. Besarnya biaya juga dipengaruhi oleh kondisi tanah tempat pengeboran.

Namun jika kita ingin memmudahkan pelanggan untuk pembuatan sumur bur, bisa diperkirakan harga pengeboran antara 1 - 15 meter harga permeter bisa berkisaran antara Rp 150.000,- s.d. Rp 250.000,-) tidak termasuk casing/pralon  dan pompa (hanya melubangi saja)

Sebelum melakukan penawaran harga biasanya pekerja akan mensurvei terlebih dahulu untuk melihat lokasi yang akan di bor guna mempertimbangkan harga tawar, semakin sulit medan pengeboran dengan indikasi tanah mengandung bebatuan maka akan semakin mahal.

Hal yang penting dan perlu diperhatikan
Berdasarkan pengalaman saya mengamati dan juga pernah mengawasi dua proyek pembuatan sumur bor mesin, kita harus berhati-hati dalam proses pemilihan pemborong sumur bor atau pelaksana pengeboran.

Sifat pekerja sumur bor tidak beda jauh dengan sifat pekerja tukang kayu/batu, rawan mencidrai komitmen atau janji.
Ini pengamatan psikologis berdasarkan pengalaman berinteraksi dengan mereka melalui obrolan saat beristirahat. Banyak pekerja jasa yang melakukan pekerjaan nya setelah menyepakati kontrak atau komitmen sering ingkar janji. Saat menentukan pekerja sebaiknya kita mencari referensi yang terpercaya sebagai personal garansi yang menimbulkan rasa tidak enak jika mereka akan mengingkari janji.


Apa sebabnya mereka berprilaku seperti itu?

  1. Banyak nya tawaran kontrak kerja, akhirnya mereka pilih-pilih walaupun sudah ada kesepakatan sebelumnya.
  2. Permintaan orang yang ditakuti atau dihormati, kecendrungan tidak dapat menolak akhirnya mereka menunda yang lebih dulu dia janjikan.
  3. Dan beberapa alasan klasik seperti anggota team nya sedang kurang sehat, alat bornya ada yang bemasalah dan sebagainya.





Water Swivel


Alat ini dipergunakan sebagai pemompa tanah ketika proses pengeboran, Alat ini tidak ikut berputar ketika pipa bor diputar.

Kamisedang membuat water swivel dengan biaya murah dan mudah :


Bearing T Shock dan Ring
Bearing T Shock dan Ring

Water Swivel siap
Water Swivel siap


















CARA MEMBUAT MESIN PENETAS TELUR

PANDUAN
CARA MEMBUAT MESIN
PENETAS TELUR

DILENGKAPI CARA MEMILIH TELUR FERTIL
DAN CARA MEMBUAT MESIN TETAS MANUAL


Mesin Tetas Manual

Tidak dapat dipungkiri penetasan dengan mesin penetas sangat membantu peternak dalam mengembangkan usaha peternakan. Dalam sekali penetasan peternak dapat menetaskan puluhan bahkan ribuan telur, tergantung kapasitas mesin tetas yang digunakan. Mesin tetas dibagi menjadi 2 yaitu mesin tetas manual dan mesin tetas full otomatis, di buku panduan ini akan membahas dan belajar cara membuat mesin tetas manual yang juga dilengkapi dengan panduan memilih telur yang dapat ditetaskan. Pada dasarnya system kerja mesin tetas manual dan mesin tetas otomatis adalah sama yaitu untuk mengganti atau mengambil alih peran indukan dalam proses penetasan sesuai dengan suhu dan kelembaban alamiyahnya.

Dalam membuat mesin tetas ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain sebagai berikut:
  1. Bahan yang digunakan : Disarankan menggunakan bahan yang relative tidak mudah terpengaruh oleh perubahan suhu luar ruangan seperti triplek, kayu, partikel, karena bahan-bahan ini tidak mudah terpengaruh terhadap suhu luar ruangan dengan ketebalan 1 – 2 cm
  2. Ventilasi udara : Ketika proses penetasan telur membutuhkan sirkulasi udara yang baik untuk menunjang prose penetasan. Dengan kandungan oksigen 21% dan karbonhidroksida hanya 5%, karena embrio telur yang ditetaskan akan mengeluarkan karbonhidroksida sehingga ventilasi yang baik akan membantu proses penetasan.
  3. Suhu dan kelembaban : Suhu dan kelembaban adalah hal yang fital dalam proses penetasan, perubahan suhu dan kelembaban yang tidak terkontrol akan berakibat pada gagalnya proses penetasan, masing-masing unggas memiliki kebutuhan suhu dan kelembaban yang berbeda-beda (berkisar antara 100 – 104oF atau 37 – 40oC, skala suhu dapat dilihat pada thermometer, sedangkan untuk kelembaban berkisar antara 60 – 60% skala kelembaban dapat dilihat pada hygrometer.
  4. Ukuran kotak penetas : Jumlah telur yang akan ditetaskan tergantung dengan luas kotak penetas yang disediakan sebagai contoh:
                        a. Ukuran 40 X 40 X 40 untuk 50 butir telur ayam
                        b. Ukuran 60 X 50 X 40 untuk 100 butir telur ayam
                        c. Ukuran 100 X 40 X 40 untuk 160 butir telur ayam
                        d. Ukuran 100 X 90 X 40 untuk 200 butir telur ayam
                        e. Bebas sesuai keinginan atau bahan yang tersedia


Cara membuat mesin penetas telur
Setelah mengetahui syarat dan ketentuan dalam membuat mesin penetas telur, kita sudah siap untuk membaut mesin tetas.

Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat mesin penetas telur dengan kapasitas 50 butir telur:

  1. Triplek, papan kayu atau partikel untuk membuat kotak atau boks penetas, ukuran sesuai dengan kebutuhan, jangan menggunakan bahan yang terlalu tipis karena suhu tidak akan mencapai suhu yang diinginkan
  2. Kawat kasa untuk membuat rak mesin
  3. Karyu reng sebagai penyangga rak telur tetas
  4. Baki sebagai tempat air untuk menjaga kelembaban
  5. Paku
  6. Lampu 5 watt dua buah
  7. Kabel secukupnya
  8. Saklar
  9. Steker untuk mkenghubungkan dengan sumber listrik
  10. Kaca transparan untuk melihat kondisi suhu, telur pada mesin penetas dan ketersediaan air
  11. Thermostat untuk mengendalikan suhu agar stabil
  12. Thermometer untuk melihat berapa suhu pada mesin penetas


Alat yang dibutuhkan:

  1. Gergaji kayu
  2. Penggaris siku
  3. Paku
  4. Tang
  5. Obeng
  6. Pensil
  7. Meteran
  8. dll


Cara membuat mesin penetas kapasitas 160 butir telur:


1. Potong triplek 100  X 40 cm sebanyak 4 lembar
2. Untuk potongan 100 X 40 salah satu sisi atas diberi lubang kira-2 diameter 5 - 8 cm untuk ventilasi
3. Potong triplek 40 X 40cm sebanyak 2 lembar
4. Thermostat dipasang di atas ram penetasan agar mudah dilihat

Thermostat dipasang di atas ram penetasan salah satu potongan kotak penetas seperti pada gambar dibawah ini, sedangkan untuk rangkaian listrik/cara menghubungkan lampu pijar dengan thermostart adalah sebagai berikut


Pengaturan suhu otomatis dan kelembaban
Setelah selesai merangkai mesin tetas langkah selanjutnya adalah mengatur suhu sesuai dengan standar yang diinginkan, seperti gambar dibawah ini



Cara mengatur suhu seperti gambar, harus dipantau dengan menggunakan thermometer agar suhu sesuai dengan suhu yang diinginkan lihat gambar di bawah ini.


Lihat garis merah pada thermometer untuk melihat suhu yang telah dicapai pada mesin penetas telur, apabila suhu lebih dari yang diinginkan maka putar baut kapsul searah jarum jam (untuk menurunkan suhu), namun jika suhu kurang dari yang diinginkan maka putar berlawanan dengan jarum jam untuk menaikkan suhu.
Sedangkan untuk pengaturan kelembaban menggunakan hygrometer. Bila kelembaban kurang dari 50 – 60%, maka tambahkan air pada baki (ada beberapa peternak yang menambahkan garam pada air untuk menaikkan kelmbaban). Sedangkan apabila kelembaban melebihi yang diinginkan kurangi jumlah air dalam baki.

Mengoperasikan Mesin Tetas
Sebelum menjalankan proses penetasan dengan mesin yang baru saja kita buat disarankan untuk melakukan sterilisasi mesin penetas untuk menghindari gangguan dari makhluk asing (bakteri atau kuman yang tidak diinginkan) sterilisasi dapat dilakukan dengan menggunakan formalin pembersih kandang atau dengan bahan lain yang mempunyai fungsi yang sama (formalin atau bahan sterilisasi bias didapatkan di toko peternakan atau pakan unggas)
Begitu pula ketika mesin telah selesai digunakan, lakukan proses sterilisassi kembali karena pada umumnya limbah cangkang dapat memancing datangnya berbagai jenis kuman dan bakteri, kebersihan mesin tetas sangat mempengaruhi keberhasilan mesin penetas. Untuk proses sterilisasi dapat dilihat pada label formalin yang digunakan.


Pemilihan telur
Perlu dimengerti tidak semua telur dapat ditetaskan, telur yang dapat ditetaskan hanya telur yang mempunyai syarat sebagai berikut:

  1. Memiliki berat normal (ayam kampung mempunyai berat 40 – 45 gram)
  2. Memiliki bentuk yang normal (untuk ayam kampong 3:4)
  3. Keadaan kulit cangkang bersih dari kotoran
  4. Rongga udara terlihat jelas dibagian tumpul dan tidak berpindah-pindah (dapat dilihat dengan teropong telur)
  5. Umur telur tidak lebih dari 5 hari
  6. Rasio induk jantan dan betina 1 : 8 maksimal
  7. Umur jantan dan betina tidak boleh kurang dari 12 bulan
  8. Tidak terdapat kecacatan seperti retak, permukaan yang terlalu kasar, cangkang yang lembek, bagian kuning dobel.
  9. Tidak berbau busuk


Faktor yang mempengaruhi telur

  1. Kesehatan induk bagus dan asupan nutrisi pada induk memenuhi syarat
  2. Rasio induk jantan dan betina 1 : 8 maksimal
  3. Umur jantan dan betina tidak boleh kurang dari 12 bulan
  4. Pola perkawinan terkontrol atau terhindar dari kawin sedarah.
Persiapan telur
1. Perlakuan pada telur
    - Bersihkan telur dengan air hangat , alcohol 70%, formalin 40%
    - Telur yang akan ditetaskan disimpan dengan kisaran suhu 10-18 dertajat celcius dan kelembaban
       60 – 75% (penyimpanan telur yang benar rongga udara ada diatas atau yang runcing dibawah dan
       tidak boleh lebih dari 5 hari)

2. Periode penetasan pada beberapa jenis unggas

No    Ungghas              Waktu       Pemutaran        Temperatur F         Kelembaban
1.      Ayam                     21               18                     100-102                  55-60
2.      Bebek                    28                25                    100-102                   60-70
3.      Entok                  35-37          31-33                   98-100                      70
4.      Dara                    14-17          12-15                   98-100                    55-66
5.      Puyuh                 14-17           12-15                  98-100                    55-60
6.      Walet                  14-16           12-14                   90-92                     55-60


Pelaksanaan penetasan
Posisi telur yang disarankan diletakan pada posisi kemiringan 40 derajat dan bagian runcing dibawah bagian tumpul di atas
Perlu diingat posisi telur lancip selalu berada di bawah dan tumpul selalu berada di atas dengan kemiringan 45 derajat


Teknis pelaksanaan penetasan telur ayam
Hari 1     : Setelah mesin dihidupkan masukkan telur dengan kemiringan 40 derajat.
                 Suhu toleransi penetasan 37,8 – 40 derajat, sedangkan suhu terbaik untuk penetasan
                 berkisar antara 380C - 390C, diamkan dalam mesin tetas (mesin tetas jangan dibuka
                 selama 48 jam atau 2 hari) sebagai usaha untuk meminimalisasikan perubahan suhu.
Hari 2    : Mesin tetas jangan dibuka
Hari 3    : Mulai melakukan pemutaran telur (telur dibalikkan selama 3X sehar pagi, siang dan
                malam)
Hari 4    : Kegiatan pemutaran dilakukan seperti hari ke 3 dan ventilasi dibuka ¼ serta cek apakah air
                masuh ada atau tidak
Hari 5    : Kegiatan sama seperti hari ke 4 hanya lubang ventilasi dibuka ½
Hari 6    : Kegiatan sama seperti hari ke 5 hanya lubang ventilasi dibuka ¾
Hari 7    : Pemutaran telur tetap dilakukan selama 3 X sehari dan mulai dilakukan peneropongan
                telur, sebaiknya dilakukan pada malam hari agar hasil peneropongan dapat berjalan dengan
                baik dan maksimal
                - Telur kosong, telur bersih atau bening, tidak ada tanda-tanda kehidupan
                - Telur mati, terlihat adanya bitntik hitam dan tidak ada tanda kehidupan
                - Telur mati, seperti pelangi yang berwarna merah dan bintik berwarna hitam tanpa tanda
                   kehidupan
                - Telur hidup, Terdapat rambut urat, rongga udara kelihatan meluas da nada tanda
                   kehidupan
                Telur yang fertile dimasukkan kembali ke mesin tetas sedangkan telur yang infertile harus
                segera dipisahkan. Telur yang kosong masih bias dimanfaatkan untuk dikonsumsi.
Hari 8    : Kegiatan Masih berkisar pada pemutaran telur 3 X sehari
Hari 9    : Masih seperti hari ke 8 (cek air)
Hari 10  :  Masih seperti hari ke 9
Hari 11  : Masih seperti hari ke 10
Hari 12  : Masih seperti hari ke 11
Hari 13  : Masih seperti hari ke 12
Hari 14  : Masih seperti hari ke 13, kembali lakukan peneropongan
                 - Telur hidup bintik kehidupan dan serabut urat semakin meluas, tampak adanya pegerakan
                   embrio di dalam telur
                - Telur mati, bintik atau gumpalan hitam kehidupan jelas tidak ada pergerakan embrio
Hari 15  : Masih seperti hari ke 14 ( diputar saja tidak perlu diteropong lagi)
Hari 16  : Masih seperti hari ke 15
Hari 17  : Masih seperti hari ke 16
Hari 18  : Masih seperti hari ke 17
Hari 19  : Berhenti pemutaran, telur sudah mulai retak, tambahkan air (tips yang disarankan untuk
                menyemprotkan air pada telur dengan sprayer untuk menambahkan kelambaban)
Hari 20  : Masih seperti hari ke 19
Hari 21  : Seluruh kegiatan penetasan selesai, karena semua telur telah menetas bila ada telur yang
                tidak menetas tinggalkan saja dan buang karena telur mati. Buka seluruh ventilasi dalam
                mesin agar terjadi sirkulasi udara yang baik, untuk sementara ayam yang baru saja menetas
                dibiarkan dalam mesin penatas dengan suhu 40 derajat.
Hari 22 : Anak ayam sudah bisa dipindahkan dalam kandang-kandang yang digunakan haruslah
               kandang yang bersih, hangat bisa diberi lampu agar kehangatan kandang terjaga.

           

                                                      “SELAMAT MENCOBA”




Contok mesin tetas full otomatis (gak usah balak-balik telur)

Mesin tetas siap pakai
Mesin tetas siap pakai

Mesin Menunggu supplay telur
Mesin Menunggu supplay telur

Menunggu telur
Menunggu telur

Runing Test
Runing Test






Thursday, June 25, 2015

Telex Gazden Antena Aluminium Gilap


Telex Gazden Antena Aluminium Gilap

Telex Gazden 144 Mhz
Telex Gazden 144 Mhz


Telex Gazden Antena


Telex Hygene Gazden Lokal
Antena Matching Mudah dan Simple
Frequency Range : VHF 138.00 Mhz - 173.00 Mhz
Power Maximal Out : 250 Watt
Vswr : 1:1 Frequency 146.00 Mhz (Standart)
Ingat .. ! Aluminium Kualitas Mengkilap seperti Stailess Steel.

Permintaan Matching di Frequency tertentu bisa dilayani dengan

Cairan Untuk Membuat Bata Ringan

Cairan Untuk Membuat Bata Ringan
Aditive dan Foaming Agen


Aditive dan Foarming Agen bahan untuk membuat bata ringan, untuk membuat busa dan untuk mempercepat kering kami jual literan, jika ada yang ingin mencoba membuat bata ringan, kami siap bantu memandu cara pembuatan bata ringan, dengan biaya murah


Untuk membuat busa bata ringan
Untuk membuat busa bata ringan


Aditive dan Foaming Agen

Untuk mempercepat pengerasan bata ringan
Untuk mempercepat pengerasan bata ringan

Aditive dan Foaming Agen


COR Repeater VHF UHF Input Audio

COR Repeater VHF UHF Input Audio
Bisa HT to HT / HT to RIG / RIG to RIG
Mudah dan simple


Beberapa hari belakangan ini saya disibukkan dengan kegiatan eksperimen membangun Radio Pancar Ulang (RPU) atau repeater untuk fasilitas komunikasi kantor. Awalnya saya sempat bertanya-tanya, seberapa sulitkah membangun sebuah RPU. Ternyata tidak begitu sulit koq. Apalagi kalo tidak semua peralatannya bikin sendiri alias beli langsung, jadi kita tinggal set dan pasang perangkatnya.
Untuk membangun sebuah RPU, peralatan yang dibutuhkan adalah 2 buah Radio Komunikasi (bisa HT atau RIG atau kombinasi keduanya), 2 buah antena dan 1 buah interface atau yang dikenal dengan COR (Carrier Operated Relay). Nah, yang terakhir inilah yang paling vital. Karena COR adalah jembatan yang menghubungkan pesawat penerima (RX) ke pesawat pemancar (TX) sehingga pada saat operator HT melakukan transmit, maka dia akan diterima oleh pesawat RX dan selanjutnya disalurkan ke pesawat TX untuk dipancarkan ke kembali ke HT operator tersebut.
Dengan berbekal 1 HT Alinco DJ180 yang disambungkan ke Antenna Diamon F22 sebagai pesawat RX dan 1 RIG Yaesu FT-2900R yang disambungkan ke Antenna Telex sebagai pesawat TX, RPU sederhana sudah bisa berfungsi.
Namun, berhubung faktor lokasi dan posisi yang kurang maksimal, sehingga jangkauan penerimaan RPU ini kurang begitu maksimal, setelah tes lapangan, jarak terjauh hanya di kisaran 15-20km. Sementara untuk pancaran bisa lebih dari itu.
Terlepas dari keterbatasan itu, hasil akhir dari RPU sederhana ini sudah cukup membantu untuk memfasilitas komunikasi rekan-rekan kantor dimana sebelumnya saat menggunakan pancaran langsung antar HT, dengan jarak di bawah 2km saja sudah kesulitan, apalagi di kantor yang notabene banyak sekali gedung bertingkat.
Mungkin ke depannya akan saya tata ulang untuk ketinggian antena penerima jika memang tuntutan komunikasinya membutuhkan penerimaan pancaran yang lebih jauh lagi.
- See more at: http://www.ekowahyu.com/?p=943#sthash.YWJZ7Rgv.dpuf





COR Sederhan dengan 4 tr dan 2 relly


Beberapa hari belakangan ini saya disibukkan dengan kegiatan eksperimen membangun Radio Pancar Ulang (RPU) atau repeater untuk fasilitas komunikasi kantor. Awalnya saya sempat bertanya-tanya, seberapa sulitkah membangun sebuah RPU. Ternyata tidak begitu sulit koq. Apalagi kalo tidak semua peralatannya bikin sendiri alias beli langsung, jadi kita tinggal set dan pasang perangkatnya.

Untuk membangun sebuah RPU, peralatan yang dibutuhkan adalah 2 buah Radio Komunikasi (bisa HT atau RIG atau kombinasi keduanya), 2 buah antena dan 1 buah interface atau yang dikenal dengan COR (Carrier Operated Relay) dan Filter. Nah, yang terakhir inilah yang paling vital. Karena COR adalah jembatan yang menghubungkan pesawat penerima (RX) ke pesawat pemancar (TX) sehingga pada saat operator HT melakukan transmit, maka dia akan diterima oleh pesawat RX dan selanjutnya disalurkan ke pesawat TX untuk dipancarkan ke kembali ke HT operator tersebut.
Dengan berbekal 1 HT Vertex VX-213 yang disambungkan ke Filter dank e Antenna Telex sebagai pesawat RX dan 1 HT Suicom FC-135 (0,5 watt) yang disambungkan ke Antenna Telex sebagai pesawat TX, RPU sederhana sudah bisa berfungsi.
Namun, berhubung faktor lokasi dan posisi yang kurang maksimal, sehingga jangkauan penerimaan RPU ini kurang begitu maksimal, setelah tes lapangan, jarak terjauh hanya di kisaran 15-20km. Sementara untuk pancaran bisa lebih dari itu.
Terlepas dari keterbatasan itu, hasil akhir dari RPU sederhana ini sudah cukup membantu untuk memfasilitas komunikasi rekan-rekan kantor dimana sebelumnya saat menggunakan pancaran langsung antar HT, dengan jarak di bawah 2km saja sudah kesulitan, apalagi di kantor yang notabene banyak sekali gedung bertingkat.
Mungkin ke depannya akan saya tata ulang untuk ketinggian antena penerima jika memang tuntutan komunikasinya membutuhkan penerimaan pancaran yang lebih jauh lagi.

Membuat Sendiri Dummy Load 50 ohm 40 Watt


Membuat Sendiri Dummy Load 50 ohm 40 Watt



Dummy Load 50 ohm 40 Watt



Dummy Load 50 ohm 40 Watt




Mula-mula penasaran dengan yang namanya Dummy Load, selanjutnya ingin membuatnya sendiri karena Dummy Load mahal bagi pemakai Radio Komunikasi, sayang untuk membeli alat tersrebut karena jarang dipakai, paling untuk dip kabel hanya sekali seterusnya tidak dipakai lagi

Ide membuat sendiri mulai terpikirkan akhirnya kami coba dengan menggunakan Resistor 1K ohm 2 watt sebanyak 20 buah

Proyek pun segera dimulai, langkah pertama dihitung-hitung dulu berapa jumlah resistor yang pas untuk kebuituhan, untuk saya pakai resistor 2 watt, pake yang bernilai 1000 ohm,


hitung-hitung lagi bisa mencapai dummy load 40 watt maka pas, butuh resistor 20 biji yang 1000 ohm 2 watt diparalelkan karena 1000 ohm/50 ohm = 20, sedangkan hasil powernya 20 x 2 watt = 40 watt.

Kemudian beli lembar PCB kosong yang digunakan untuk menancapkan kaki-kaki resistor dan konektor antena.

Wednesday, June 24, 2015

Radio Intervace Box Vertex VX-230 / VX-2100

Radio Intervace Box
Unutk Vertex VX-230 dan VX-2100
lengkap dengan drivernay, kondisi mulus, + driver
+ cara menggunakannya jika mau COD di Jogja



Radio Intervace Box Vertex VX-230 / VX-2100


Radio Intervace Box Vertex VX-230 / VX-2100



Radio Vertex VX-231 dari Vertex Standard adalah radio yang menawarkan daya pancar yang didukung dengan 16 channel .Didukung dengan fungsi monitor dan Channel scan.
Radio Vertex VX-231 profesional ini dirancang dan diuji untuk memenuhi standar militer AS MIL-STD 810 C, D, E, F, untuk shock, getaran, hujan dan debu, memastikan akan tampil di lingkungan kerja yang ketat.

Vertex VX-231 adalah radio yang luar biasa untuk semua-tujuan. Radio ini relatif kompak dan mudah digunakan. Radio ini dibuat dengan sistem pemberitahuan darurat (modus pekerja mandiri), empat pilihan pemindaian, CTCSS / DCS, dua tombol yang dapat diprogram, dan mudah dikloning.
Vertex VX-231 adalah radioyang dilengkapi dengan fitur ARTS ™ (Auto Range transponder System) untuk memberitahukan ketika anda dan stasiun ARTS lainnya yang sudah dilengkapi berada dalam jangkauan. Ketika ARTS sedang digunakan, radio akan mengirimkan sinyal untuk satu detik per 55 detik dengan stasiun lain. Jika tidak ada sinyal yang diterima atau radio Anda berada di luar jangkauan dari stasiun lain selama lebih dari dua menit, ia akan memancarkan peringatan pager. Setelah Anda berada dalam jangkauan lagi dan radio menerima transmisi dari stasiun lain, radio Vertex VX-231 Anda akan mengeluarkan suara bip.
Vertex VX-231 menggunakan baterai standar dengan FNB-V103Li Li-ion, VAC-300B Rapid Charger, dan ATU-6D 450-485 MHz Antena.

Vertex Standard VX-2100 adalah salah satu alat komunikasi professional dirancang khusus untuk memudahkan berkomunikasi menggunakan alat komunikasi ini. Vertex Standar VX-2100 cocok untuk taxi, truk dan armada lainnya.

Rig Vertex Standard VX-2100 VHF

Rig Vertex Standard VX-2100 VHF
Koleksi pribadi


Rig Vertex Standard VX-2100 VHF

  















Negara Asal : Jepang
                        Keterangan: Radio VX-2100 ( 8-chanel) adalah radio dengan fitur terbaru dan
                        didesign untuk komunikasi secara flexible dalam frequency VHF atau UHF
                        Frequency Range: VHF: 134-174 MHz ; UHF: 400-470 MHz, 450-520 MHz
                        8 Channel Capacity ( VX-2100)
                        Power Output: 50 W / 45 W
                        Wide Band Coverage
                        CTCSS/ DCS Encode and Decode
Keterangan :
                        DTMF ANI / Paging
                        2-Tone Encode/ Decode
                        5-Tone Signaling
                        Emergency Feature
                        Lone Worker
                        D-Sub-15 Pin Accessory Connector
                       ARTS™ ( Auto-Range Transpond System)
                       Voice Inversion or Rolling Code Encryption ( option)
                       MDC1200® / GE-Star® ANI ( Option)
                       MIL-STD 810 C/ D/ E/ F
                       MIL-STD 810 Rating

Tutorial Membuat Filter pemancar VHF 144-174 (step by step)

Tutorial / Panduan Pembuatan
Filter pemancar VHF 144-174

Membuat Filter VHF murah dan sederhana, yang penting bisa berfungsi sebagaimana yang kita harapkan, bahan bahan terdiri dari :

2 buah kaleng Khong Guan Biscuits (untuk casing)
3 buah kaleng tiner 600 ml, atau yang sejenis
2 buah conector
Sumber

Gambar dan foto bahan:


Siapkan 2 buah kalengan Khong Guan, atau kaleng yang sejenis ukurannya, atau kaleng apa saja yang penting besarnya mendekati kaleng tersebut, tidak harus kotak bundar juga boleh



Kaleng Khong Guan kotak besar

Lubangi pada salah satu sisi kaleng sehingga tampak seperti gamba, pastikan antara kaleng yang satu dengan tang lainya bisa terhubung dengan rapat dan rapi, agar tidak terjadi kebocoran



Kaleng yang sudah dilubangi salah satu sisinya

Lubangi salah satu sisi kaleng yang ada tutupnya, untuk pemasangan konector dengan posisi seperti pada gambar, dan pastikan tidak terlalu mempet dengan sisi kaleng



Tampak dari luar kaleng


Tambap dari dalam


Sambungkan 2 buah kaleng Khong Guan Biscuits dengan rapi dan pastikan tidak ada kebocoran


Dua kaleng terhubung dengan rapi dan rapat





Tutup kaleng khong guan dipasang 2 buah kaleng bola voli (kaleng bola voly 3" / 8 cm) jangan lebih besar karena jika 4" hanya akan bekerja pada frequensi 168.000 jika terlalu kecil filter tiadak akan bekerja dengan sempurna
untuk mencari frequensi yang tepat pasang pipa aluminium di atas tutup seperti gambar


Tinggal merangkai saja



Hasilnya luar biasa, sinyal tidak berkurang dan filter berfungsi dengan baik




Filter sudah jadi tinggal tarik ulur untuk mendapatkan frekeunsi yang cocok



Selamat mencoba, semoga berhasil, pokok'e mantap

TUTORIAL PEMBUATAN FILTER VHF 3 TABUNG

Tutorial Pembuatan Filter VHF 3 Tabung
Cara membuat dan bahan-bahan pembuatan filter VHF 3 tabung beserta alat-alatnya


Bahan :

  1. Seng galvanis / seng talang 1,5 m
  2. Pipa aluminium 1,25" panjang 35 cm 3 (tiga batang)
  3. Pipa aluminium 1" panjang 35 cm 3 (tiga batang)
  4. Conector RG8 2 (dua) buah
  5. Mur-baut 12
  6. Klem 3 buah
  7. Ring 6 buah
  8. Paku ripet secukupnya,


Alat-alat :

  1. Meteran
  2. Guntng
  3. Palu
  4. Boor
  5. Solder


Cara pembuatan :

Potong seng denga ukuran
lebar : 9 + 22,5 + 9
Tinggi : 9 + 50 + 9
seperti dibawah ini .. untuk body

Body Filter
Body filter


Potong seng
Sekat : 10 + 8 sebanyak 2 lembar
Tutup : 21,5 X 49 sebanyak 1 lembar
seperti dibawah ini .. untuksekat dan tutup

Sekat dan penutup
Sekat dan penutup
Lipat bagian sekat, atas, bawah, kiri dan kanan, kurang lebih 1 cm

Sekat antar rongga
Sekat antar rongga
Lipat Bagian bodi, sesuai garis, dan beri lubang seperti pada gambar
sehingga jadi bak dengan ukuran 22,5 cm X 50 cm dan dengan kupingan melingkar 1 cm


Body yang sudah dilubangi
Body yang sudah dilubangi
Bagian bodi yang sudah dilobangi dan garis-garis untuk lipatan


Kemudian rangkai bodi dan sekat filter dengan cara disolder,
sehingga tampak pada gambar dan berikan lubang atas untuk baut tuning filter


Filter 90% jadi
Filter 90% jadi
Filter sudah 90% jadi tinggal tuning

Kawat penghubung antar rongga
Kawat penghubung antar rongga

Bagian ini yang nantinya kan menentukan kualitas filter dan memudahkan tuningnya

Penghubung ke conector
Penghubung ke conector
Tampak detail dalam ruang filter

Conector RX / TX
Conector RX / TX

Conector untuk TX / RX bolak balek sama tinggal tuningnya saja yang menentukan hasilnya

Bagian tuning
Bagian tuning
Bagian ini untuk tuning filter agar ditemukan frequensi yang tepat
Pokok'e dijamin muantap, sudah saya coba berulang-ulang dan hasilnya sangat bagus, biaya pembuatan diperkirakan sekitar Rp 250.000,-.
selamat mencoba .............